MODUL 4 KELAS 8

Teknik Pengolahan Makanan Panas Basah




Adapun teknik dasar pengolahan bahan pangan/makanan dibedakan

menjadi dua yaitu teknik pengolahan makanan panas basah (moist heat)

dan teknik pengolahan panas kering (dry heat cooking).

1. Teknik Pengolahan Makanan Panas Basah (Moist Heat)

Teknik pengolahan makanan panas basah (moist heat) adalah mengolah bahan

makanan dengan menggunakan bahan dasar cairan untuk mematangkannya.

Bahan dasar cairan yang digunakan bervariasi seperti air, kaldu, santan, susu atau

bahan lainnya. Suhu cairan pada teknik pengolahan makanan panas basah tidak

pernah lebih dari suhu didih. Teknik ini mencakup merebus (boiling), merebus

cairan menutup bahan pangan (poaching), merebus dengan sedikit cairan 

(braising), menyetup/menggulai (stewing), mendidih (simmering), mengukus

(steaming), dan mengetim.

a. Teknik Merebus (Boiling)

Teknik merebus (boiling) adalah mengolah bahan makanan dalam cairan yang

sudah mendidih. Cairan yang digunakan berupa air, kaldu, dan susu. Caranya

bahan makanan dimasukkan ke dalam cairan yang masih dingin atau dalam air

yang telah panas.

b. Teknik Poaching

Teknik poacing ialah cara memasak bahan makanan dalam bahan cair sebatas

menutupi bahan makanan yang direbus dengan api kecil di bawah titik didih

(92-96 °C). Bahan makanan yang dipoach ini adalah bahan makanan yang lunak

atau lembut dan tidak memerlukan waktu lama dalam memasaknya seperti

telur, ikan, dan buah–buahan. Cairan bisa berupa kaldu, air yang diberi asam,

cuka, dan susu.

c. Teknik Braising

Teknik braising adalah teknik merebus bahan makanan dengan sedikit cairan,

(kira-kira setengah dari bahan yang akan direbus) dalam panci tertutup dengan

api dikecilkan secara perlahan-lahan. Jenis bahan makanan yang diolah dengan

teknik ini biasanya daging dan sayuran. Efek dari braising ini sama dengan

menyetup, yaitu untuk menghasilkan daging yang lebih lunak dan aroma yang

keluar menyatu dengan cairannya.

d. Teknik Stewing

Stewing  (menggulai/menyetup) adalah mengolah bahan makanan yang

terlebih dahulu ditumis bumbunya, dan direbus dengan cairan yang berbumbu

dan cairan yang tidak terlalu banyak dengan api sedang. Maksud dari dimasak

dengan api sedang dan dalam waktu yang lama agar aroma dari bahan masakan

daging keluar dengan sempurna. Bahan masakannya biasanya daging, ayam, dan

ikan. Pengolahan dengan teknik ini harus sering diaduk secara hati-hati agar

tidak mudah hancur. Pada proses  stewing, cairan yang dipakai yaitu air, susu,

santan, dan kaldu. Contoh makanan yang menggunakan teknik ini antara lain,

opor ayam, gulai kambing, dan gulai ikan.

e. Teknik Mengukus (Steaming)

Teknik mengukus (steaming)  adalah memasak bahan makanan dengan uap 

111 Prakarya

air mendidih. Sebelum mengukus bahan makanan alat pengukus yang sudah

berisi air harus dipanaskan terlebih dahulu hingga mendidih dan mengeluarkan

uap, kemudian masukkan bahan makanan pada steamer atau pengukus. Uap

air panas akan mengalir ke sekeliling bahan makanan yang sedang dikukus.

Efek dari teknik ini ialah menjadikan makanan lebih lunak dan lembut. Nilai gizi

bahan makanan tidak banyak yang hilang karena tidak bersentuhan langsung

dengan air. Makanan yang diolah dengan cara ini yaitu puding, bolu, sayuran,

ikan atau ayam.

f. Teknik Simmering

Teknik simmering ini adalah teknik memasak bahan makanan dengan saus

atau bahan cair lainnya yang dididihkan dahulu baru api dikecilkan di bawah titik

didih dan direbus lama, di mana di permukaannya muncul gelembung–gelembung

kecil. Teknik ini biasanya digunakan untuk membuat kaldu yang mengeluarkan

ekstrak dari daging yang direbus.

g. Teknik Mengetim

Teknik mengetim adalah memasak bahan makanan dengan menggunakan

dua buah panci yang berbeda ukuran di mana salah satu panci lebih kecil. Cara ini memang memerlukan waktu yang lama, seperti mengetim nasi dan cokelat.





Kurikulum Berubah? Siapa Takut ...

Apa itu Kurikulum? Melalui kurikulum, pengalaman belajar siswa dibentuk dari titik awal hingga akhir. Kurikulum diibaratkan sebagai jantung ...